Powered By Blogger

Senin, 09 Juni 2014

Cara Memilih Alpukat yang Matang

1. Hindari kulit buah yang berwarna hijau cerah
Alpukat merupakan buah yang tidak bisa matang di pohon, sehingga buah ini harus dipetik dari pohon dan disimpan sampai matang. Ketika dipetik dari pohon, alpukat memiliki warna hijau cerah dan kulit yang mulus. Hindari buah yang berwarna hijau cerah, karena buah ini pasti belum matang. Pilihlah buah dengan warna yang hijau gelap karena berarti sudah diperam dan kemungkinan sudah matang.

2. Tekstur buah

Salah satu tanda buah yang sudah matang adalah tekstur buah yang sudah empuk. Ketika ingin memilih alpukat matang, coba tekan daging buahnya. Bila sudah empuk artinya alpukat sudah matang. Usahakan untuk menekan beberapa bagian alpukat untuk memastikan buah ini sudah benar-benar matang. Pada beberapa buah, tekstur yang empuk bukan disebabkan buah sudah matang, melainkan karena adanya memar atau bagian buah yang busuk. Karena itulah Anda harus menekan buah di semua sisinya.

3. Kupas kulit buah

Coba kupas sedikit kulit buah. Jika mudah dikupas berarti buah ini sudah matang.

4. Biji buah

Ini adalah cara tradisional yang biasa digunakan untuk memilih alpukat yang sudah matang. Biji buah yang matang akan terlepas dari daging buahnya dan tidak menempel. Bagaimana cara mengetahui apakah biji buah menempel atau tidak, tanpa memotong buahnya lebih dulu? Goyangkan saja buahnya, jika biji buah tidak menempel biasanya akan terdengar bunyi biji di dalam buahnya. Selain itu buah matang juga akan terasa lebih ringan dibanding yang masih mentah.

5. Bagian bawah buah

Ketika memilih alpukat, cobalah untuk memperhatikan bagian bawah, tempat tumbuhnya bagian batang alpukat. Jika masih ada sedikit sisa batang buah, petik saja batang ini dan teliti bagian dalam buah melalui "lubang" yang ditinggalkan. Jika lubang ini sudah berwarna hijau, artinya alpukat sudah matang. Kalau masih berwarna coklat, maka alpukat belum matang.

Supersemar (surat perintah sebelas maret)

https://theotherofmyself.files.wordpress.com/2012/01/supersemar.jpg 


LATAR BELAKANG

Peristiwa 630 S / PKI mengakibatkan munculnya kesatuan-kesatuan aksi yang d pelopori oleh mahasiswa ( KAMI, KAPPI, KASI, dan KAPI  yang tergabung dalam front pancasila ) yang menurut penyelesaian politis terhadap mereka yang terlibat 6 30 S/ PKI tanggal 10 Januari 1966 muncul demonstrasi besar-besaran di UI yang menurut “ TRITURA “. Namun, TRITURA tidak mendapat respon positif dari pemerintahan yang mengakibatkan ketegangan politik meningkat.
Mengetahui situasi demikian Soekarno menandatangani surat yang ditujukan kepada Letjen Soeharto untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintahan.

ISI SUPERSEMAR

Surat perintah dari presiden Soekarno yang diberikan kepada Letjen Soeharto guna mengambil tindakan demi menjaminnya keamanan, ketegangan, dan kestabilan jalnnya pemerintahan serta menjaga keutuhan bangsa dan Negara Republik Indonesia dan demi keselamatan Pemimpin Besar Revolusi.

PELAKSANA SUPERSEMAR

Letjen Soeharto

REAKSI ATAS MUNCULNYA SUPERSEMAR

Letjen Soeharto semakin leluasa untuk mengambil tindakan-tindakan penting dalam menciptakan stabilitas Negara ( setelah muncul Tap MPRS No. IX / MPRS / 1966 ). Kabinet Dwikora dibubarkan oleh Presiden Soekarno. Beliau kemudian menyerahkan wewenang kepada Letjen Soeharto untuk membentuk cabinet Ampera.
Kabinet Ampera mengakibatkan munculnya dualisme kepimpinan nasional yang menimbulkan pertentangan politik dalam masyarakat.
Demi menjaga keutuhan Negara. Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada Jendral Soeharto melalui Tap MPRS No. IX/ MPRS/ 1966 tanggal 23 Februari 1966 di Istana Negara .

Lirik Lagu Antara Ada dan Tiada

Setiap ku melihatmu, ku terasa di hati
Kau punya segalanya yang aku impikan
Dan anganku tak henti bersajak tentang bayangmu
Walau ku tahu kau tak pernah anggap ku ada

Ku tak pernah bisa menggapaimu, takkan pernah bisa
Walau sudah letih aku, tak mungkin lepas lagi
Kau hanya mimpi bagiku, tak untuk jadi nyata
Dan segala rasa buatmu harus padam dan berakhir

Dan anganku tak henti bersajak tentang bayangmu
Walau ku tahu kau tak pernah anggap ku ada

Ku tak pernah bisa menggapaimu, takkan pernah bisa
Walau sudah letih aku, tak mungkin lepas lagi
Kau hanya mimpi bagiku, tak untuk jadi nyata
Dan segala rasa buatmu harus padam dan berakhir

Kan selalu ku rasa, hadirmu antara ada dan tiada

Ku tak pernah bisa menggapaimu, takkan pernah bisa
Walau sudah letih aku, tak mungkin lepas lagi
Kau hanya mimpi bagiku, tak untuk jadi nyata
Dan segala rasa buatmu harus padam dan berakhir

Minggu, 08 Juni 2014

PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Peristiwa Rengasdengklok

Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas dengan dijatuhkannya bom atom oleh Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin lemah.
Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab ketika tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan perang telah berakhir. Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya.
Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat. Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang. Gunseikan telah mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan status quo sampai kedatangan pasukan Sekutu.
Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan munculnya konflik antara golongan muda dan golongan tua mengenai masalah kemerdekaan Indonesia.
a.   Golongan muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan segera dikumandangkan. Mereka itu antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh.
b.  Golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri.
Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi
Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang.
Ternyata usaha tersebut gagal. Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan. Kuatnya pendirian Ir. Soekarno untuk tidak memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat PPKI menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua mendapat pengaruh dari Jepang.
Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta pada pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang.
Tujuan para pemuda mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok antara lain:

a.   Agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang, dan
b. Mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah Utara Karawang.
Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno Hatta, didasarkan pada perhitungan militer. Antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak keduanya melakukan latihan bersama. Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi dengan mudah setiap gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa Tengah.
Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan tua merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Untuk tercapainya maksud tersebut, Soekarno Hatta harus segera dibawa ke Jakarta.
Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju Rengasdengklok. Rombongan tersebut tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB.
Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta.

CARA MENGHILANGKAN BEKAS CACAR

1.       Kacang Hijau
Bahan ini telah dipercaya dari dulu dapat menghilangkan bekas cacar. Kalau Anda ingin mencoba, silahkan lakukan cara sebagai berikut :
-          Kacang hijau direndam dalam air hingga agak lunak dan sedikit mengembang,
-          Tumbuk kacang hijau yang sudah direndam hingga halus,
-          Oleskan pada bagian tubuh yang terdapat bekas cacar,
-          Diamkan sekitar 30 menit,
-          Bersihkan dengan air bersih,
-          Lakukan secara rutin, maka bekas cacar yang ada akan terlihat samar dan hilang.
2.       Mengkudu
Mengkudu juga menjadi bahan alami yang cukup efektif untuk digunakan menghilangkan bekas cacar. Walaupun baunya agak menyengat, namun khasiatnya cukup banyak. Cara memanfaatkan mengkudu untuk menghilangkan bekas cacar bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

-          Ambil beberapa buah mengkudu,
-          Kupas kulitnya,
-          Potong potong menjadi bagian yang lebih kecil,
-          Blender dan buat menjadi jus
-          Minum jus mengkudu tersebut secara rutin
Mengkudu adalah pengobatan dari dalam, maka dari itu tekunlah untuk terus mengkonsumsinya dan bersabarlah hingga bekas luka menjadi hilang karena untuk hasil yang maksimal, cara ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

3.       Daun Pepagan
Daun ini juga telah terkenal sangat berkhasiat dalam menghilangkan bekas cacar sejak jaman nenek moyang kita dulu. Cara mengolahnya adalah sebagai berikut :

-  Ambil daun pepagan secukupnya kemudian bersihkan,
-  Daun tersebut dibuat jus dengan menambahkan campuran seperti gula atau madu. Untuk banyaknya bisa disesuaikan dengan selera,
-  Minum jus daun pepagan tersebut secara rutin dan lihat hasilnya dalam beberapa minggu ke depan, yaitu bekas cacar yang menghilang dan kulit pun mengalami peremajaan.
4.       Jagung Muda
Bahan yang satu ini sangat mudah ditemukan di pasar ataupun supermarket, dan memiliki khasiat yang bisa membantu menghilangkan bekas cacar. Cara mengolahnya adalah sebagai berikut :

-       Ambil jagung muda beberapa buah, kemudian bilas hingga bersih,
-       Parut jagung muda tersebut,
-       Hasil parutan jagung muda dioleskan ke bagian tubuh yang terdapat bekas cacar,
-       Diamkan selama beberapa menit, kemudian bersihkan.